Event yang diselenggarakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 5-6 Maret 2022 di Ocean Dream Samudera Ancol kemarin telah sukses diadakan. Setelah event pertama yang diadakan tahun 2017 di Taman Mini Indonesia Indah, acara kali ini merupakan event yang kembali diadakan setelah sempat vakum terkendala pandemi. Acara pameran sekaligus edukasi merpati hias ini cukup menarik perhatian pengunjung. Walau terkendala hujan di hari pertama, para pengunjung terlihat antusias terutama anak-anak karena bisa berinteraksi langsung dengan berbagai jenis burung yang di pamerkan. Untuk edukasinya sendiri penyelenggara mengenalkan apa itu merpati hias, jenis-jenisnya dan bagaimana perawatannya.
Tim MerpatiID sempat berbincang dengan ketua penyelenggara event Pameran dan Edukasi Merpati Hias kali ini. Bang Haekal yang masih berstatus mahasiswa ini menuturkan bahwa Komunitas Merpati Hias Jakarta Jaya Raya awalnya mengadakan event yang sama di tahun 2017 berkolaborasi dengan Komunitas Unggas Nasional (Komunal) di TMII. Saat itu beliau hanya sebatas partisipan saja. Beliau pada saat itu masih tergolong pehobi pemula, lain dengan sekarang dimana beliau sudah bisa menernak merpati sendiri. Pada tahun ini beliau didapuk sebagai ketua penyelenggara acara dan rencananya setelah lebaran nanti akan diselenggarakan event lanjutan berupa kontes merpati hias yang berlokasi di Ragunan. “Kedepannya sih diharapkan dengan kontes merpati yang akan diselenggarakan nanti kita bisa membantu pemerintah meningkatkan sektor pariwisata sekaligus lebih mengenalkan merpati hias kepada masyarakat luas”, harap beliau. Kita doakan semoga rencana beliau sukses terlaksana.
Total pehobi merpati hias Jaya Raya yang menjadi partisian dalam acara ini berjumlah 25 orang. Tiap pehobi membawa satu jenis merpati, jadi total merpati hias yang di pamerkan adalah 25 jenis. Bang Haekal menuturkan bahwa sebenarnya pehobi merpati hias yang tergabung di Jaya Raya lebih dari 25 orang, mereka tidak hanya orang Jakarta saja, beberapa ada yang dari sekitar Jakarta. Karena terkendala pandemic, banyak yang sakit sehingga berhalangan hadir. “Semoga di next event peserta yang ikut bisa lebih banyak”, tutur beliau.
Merpati hias yang dipamerkan merupakan merpati hias yang berasal dari berbagai negara, ada yang merupakan merpati impor langsung dan merpati turunan impor. Bang Haekal membawa jenis merpati Lahore yang sudah turunan impor jadi sudah bisa beradaptasi dengan baik dengan iklim Indonesia. Untuk merpati yang impor langsung biasanya adaptasinya agak lama, apalagi jika berasal dari iklim negara yang berbeda. Tak jarang merpatinya bisa sakit berminggu-minggu.
Jika ditelisik ternyata perawatan merpati hias tidak serumit yang dibayangkan. Memang tiap jenis merpati hias memiliki karakteristik unik sendiri sehingga perlu penanganan khusus. Tapi secara garis besar perlakuannya tetap sama seperti merpati lain pada umumnya contohnya dalam pemberian pakan, vitamin, dan lainnya. Merpati hias yang bulunya agak unik seperti Lahore sendiri, perlakuan khususnya hanya bulu kakinya harus lebih sering dibersihkan karena rentan kotor dan saat bertelur bulu kakinya harus dipotong karena jika tidak telur yang dihasilkan bisa pecah olehnya. Lain lagi dengan merpati Pomerian Pouter yang memiliki kantong udara besar di lehernya. Perlakuan khususnya yaitu pada saat pemberian makannya tidak boleh terlalu banyak dan ukurannya pun tidak boleh terlalu besar agar tidak menyangkut di kantong udaranya.
MerpatiID sempat bertanya juga mengenai merpati merpati hias asli Indonesia/endemik kepada Bang Haekal. Ternyata beliau juga merupakan kolektor merpati endemik Indonesia. Dari 15 jenis merpati endemik Indonesia yang terdata saat ini, beliau memelihara 11 jenis. Untuk merpati endemik sayangnya belum bisa dipamerkan pada event kali ini. Mudah-mudahan di next event koleksi Jaya Raya bisa dilengkapi dengan merpati hias endemik Indonesia.
Selain Bang Haekal, MerpatiID juga sempat mengobrol dengan pemilik merpati hias lainnya. Beliau adalah Bang Guntur. Bang Guntur yang berprofesi sebagai tim pemadam kebakaran Jakarta Selatan ini ternyata sudah memelihara merpati hias selama kurang lebih 5 tahun. Dalam event ini beliau membawa merpati jenis Maltase. Selain Maltase, Bang Guntur juga memelihara beberapa jenis merpati hias lainnya, di antaranya merpati jenis Budhapest yang berukuran sangat kecil. “Burung merpati hias itu daya tahannya berbeda-beda, bisa tergantung dari ukuran badannya. Kalau merpati hias yang berukuran badan besar biasanya daya tahan tubuhnya lebih kuat dibandingkan dengan burung merpati hias yang berukuran kecil. Jadi, merpati hias Budhapest mengurusnya agak lebih sulit”, ujar beliau. Sependapat dengan Bang Haekal, Bang Guntur juga menuturkan bahwa memelihara merpati hias itu tidak rumit, bahkan cenderung lebih mudah dibandingkan dengan jenis merpati lainnya. Karena umumnya merpati hias tidak terbang tinggi jadi memelihara merpati jenis ini tidak terlalu banyak mobile, bepergian pun hanya jika merpati ikut kontes saja. Selain itu merpati hias umumnya tidak perlu dilatih. Bang Guntur yang pernah menjuarai beberapa kontes merpati hias ini mengakui bahwa dari memelihara merpati hias rezekinya banyak mengalir. “Alhamdulillah bisa sampai nebus motor”, ujarnya sumringah. Memang jika sudah memiliki merpati yang bagus jalan rezeki lebih mudah. Bang Guntur pernah mengikutsertakan merpati hias miliknya ikut kontes di Lampung. Nah, uniknya disini, jika merpati hias ikut lomba pemilikinya tidak perlu ikut serta. “Biasanya saya titipkan saja dengan sistem kepercayaan, nanti biasanya ada uangnya untuk orang yang dititipkan”, begitu ujarnya.
Kesan yang diperoleh dari tim MerpatiID dari acara ini yaitu sambutan tuan rumah yang ramah. Karena masih awam dengan merpati hias, pertanyaan-pertanyaan yang cukup banyak kami lontarkan dijawab dengan lengkap. Semoga kedepannya event pameran hias merpati seperti ini lebih banyak lagi menarik minat masyarakat karena jenis merpati hias yang sangat beragam dan memiliki karakter yang unik tentu saja sangat menarik untuk dikulik. Untuk komunitas merpati hias Jaya Raya semoga sukses selalu dan makin berkembang kedepannya. Salam satu hobi merpati!
Berikut dokumentasi 25 jenis merpati hias yang dipamerkan pada event kemarin :
Berikut beberapa video pendek yang sempat MerpatiID rekam pada event kemarin :
Komentar